Senin, 21 Maret 2011

Manusia dan penderitaan analisis kasus bilqis


Di lihat dari kasus bilkis ini, seorang bayi 19 bulan penderita penyakit atresia bilier yang meninggal dunia, Sabtu (10/4). Seharusnya dalam dunia medis ada tindak lanjut berupa penelitian mendalam atas penyakit yang diderita Bilqis dan sebagai antisipasi bila kemungkinan ada kasus serupa. melihat kasus ini makin banyak pada anak-anak. Kita harus serius melihat kasus ini dan sekaligus sebagai antisipasi bila kasus ini ada yang menimpa bayi-bayi selanjutnya.

Bilqis Anindya Passa, bayi usia 17 bulan ini mengidap penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati.

Dalam hal ini pemertintah pun dinilai lamban dalam mengatasi masalah bilqis ini. Selain lamban, pemerintah juga dikritik lepas tanggung jawab dalam kasus seperti yang dialami Bilqis. Seharusnya pemerintah dan Kementerian Kesehatan membangun jaringan dengan rumah sakit-rumah sakit sehingga saat ada masalah seperti Bilqis, pihak rumah sakit bisa langsung berhubungan dengan Kementerian Kesehatan.

banyak simpati yang dilakukan masyarakat terhadap bilqis dengan gerakan koin cinta untuk bilqis di facebook ini banyak menyita perhatian masyarakat luas. Sumbangan terus mengalir, Koin yang terkumpul berjumlah lebih dari Rp 11 juta, sementara sumbangan melalui transfer bank sudah melebihi Rp 1,1 miliar.

ini terlihat ketidak percayaan masyarakat terhadap pemerintah seingga masyarakat sendiri yang harus melakukannya bukan pemerintah yang merupakan wakil dan pengayom rakyat.

semoga kejadian ini tidak terulang lagi terhadap bilqis-bilqis lainnya.

amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar